Rokok dan Merokok itu beda

Posted: Senin, 27 Oktober 2008 by Divan Semesta in
1

Paman saya, yang dulu dimasa muda mitosnya suka menghajar orang gila, dan pernah membakar kasur kapuk sebagai tanda protes pernah memainkan teka-teki
“Daging babi itu nggak haram,” tanyanya.
Yang menjawab mengatakan haram!
Dan paman saya mengatakan sebaliknya. Kata dia.“Yang haram itu kalau dimakan!”
“Lha kalau dipegang?”
“Tetap aja tidak haram, tetapi najis!”

Teka-teki itu sepertinya relevan atau setidaknya bisa direlefankan dengan permasalahan rokok, merokok atau udud mengudud atau ngisep.

Sebagai ponakan yang sedikit banyaknya memiliki darah yang sama, saya tertarik untuk menduplikasi perkataan paman saya yang saat ini hidup bahagia dengan istri dan anak di Pagaralam.

Begini sabda saya:

Rokok itu tidak haram.
Bagaimana cengkih, tembakau, gulungan kertas dan busa bisa disebut haram.
Cengkih berguna untuk penyedap masakan
Gulungan kertas bermanfaat menjadi note pada dalam meeting karyawan
Dan busa bukankah bisa dijadikan bahan membusakan sabun saat kita mencuci kendaraan.

Rokok tidak haram, tetapi aktivitasnya, merokoknya ya haram. Ngerti?

1 komentar:

  1. Arya Bima says:

    Mm, mengapa "merokok" dikatakan haram?

be responsible with your comment