Terngiang-ngiang

Posted: Senin, 18 Maret 2013 by Divan Semesta in
2


Ini di Ciheleut, di tempat photo copy kampus Pakuan. Bersama Ade Abdilah, seorang sahabat, adik sekaligus ya sodara angkat saya. Mengapa bisa begitu? Ah pengen tau aja. Nanti malah cerita si Ade lagi.

Begini, waktu itu pagi-pagi kami berencana survei silaturahmi geng. Ya, sebuah geng, anggap saja secret society, karenanya saya tidak mau sebutukan itu nama gengnya geng apa. Setelah survei kami berencana untuk pergi ke sebuah gigs, Puncak Rock Revolution, band kami mau manggung disana.

Nah karena tujuan kami sesungguhnya bukan band itu sendiri, maka dalam rangka tujuan yang sesungguhnya lah kami memfoto copy zine yang kami buat. 50 eksemplar. Harganya murah ternyata kalau di Pakuan. Sekitar satu bulan yang lalu, saya pernah photo copy di bantar kemang satu zine jatuhnya 2500 nah sekarang Cuma 800. Beda jauh. Saya tersenyum-senyum. Wah wah.

Nah, sambil photo copy zine, saya juga minta difotokopiin lambang illuminati. Disini lucunya.

Itu si tukang photo copy, semenjak saya mengeluarkan gambar itu sepertinya pengen ngajak ngobrol. Sepertinya dia penasaran. Hehe, da emang penasaran atuh karena dia akhirnya gak tahan untuk nanya.

“Om,” tegur dia. “emang itu majalah apa sih Om?”
“Baca aja atuh,” kata saya sambil menyodorkan zine A-M.”Buat ente satu nih!”
Dia buka itu zine. Tapi kayaknya nggak begitu konsen. Trus dia nanya lagi. “Emang ini tentang band Om ya?”
“Iya, tapi isinya bukan tentang band kita. Tentang band-band yang ngaco.”
“Oh, emang band ngaco itu mau digimanain Om?”
“Ya, dimusuhin atuh.”
“Emang Om musuhan sama-saiapa?”
“Ya sama band-band yang kita bahas di situ,” tunjuk saya ke zine.
“Oh, kalau ini temen Om ya?” dia nunjuk logo illuminati. “Mu di potokopi berapa Om?”
“Nggak, itu mau di robek pas acara di Puncak!”
“Hah? Dirobek? Jadi Om musuhan sama itu?”
“Iyalah!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”

Saya ketawa. Dan kata-kata itu sangat kuat.

“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”
“Saya sangka Om penyembah Dajjal!”

Sampe teringiang-ngiang.

Masya Allah, berarti udah banyak yang tau ya kalau Illuminati itu penyembah Dajjal. Subhanallah. Kalau banyak yang tau, banyak yang sebal tinggal diarahkan saja.

Ya, ya ini sepertinya sama juga dengan masyarakat yang tahu bahwa pemerintahan ini banyak diisi orang-orang yang otaknya busuk (haduh gini bahasanya ya).

Jadi nggak usah dipanas-panasin juga masyarakat sebenernya dah panas. Tinggal kita aja ngarahinnya.  

Pertanyaannya, apakah kita sudah ikut andil untuk mengarahkannya? 

Atau kita cuma jadi penontong doang? Yah, kasian amat kalau penonton doang. Bisanya komentar aja. 
Emangnya perubahan sosial itu sama kaya nonton bola, nonton orang maen karambol. Emah perubahan sosial itu nonton lenong?

Haha lucu aja kamu mah. 

Dan sungguh sangat lucu sekali adalah ... pas saya liat tulisan saya dari atas sampe selesai kok asaan be-u-te-u-te alias butut haha.

Mohon dimaklumi :D



2 komentar:

  1. Anonim says:

    Sik asik.. nulis lagi euys.. :)

  1. Sik asik sik asik! soy asoy aja ya :D

be responsible with your comment