Pamflet Boikot

Posted: Senin, 19 November 2012 by Divan Semesta in
0

Kemarin , waktu belanja di sebuah swalayan, kami baru ngeh kalau Switsal harus dimasukan dalam daftar boikot kami.

Alhamdulillah, meski banyak yang nyinyir, kami konsisten, sudah lima tahunan melakukan boikot produk Zionis. Yang nyinyir alasannya banyak, diantaranya:

1. Nggak konsumsi produk zionis tapi makan produk Amerika. Tempe atau tahu misalnya, padahal tahu itu katanya produk impor.
2. Nggak konsumsi tapi pake face book.

Untuk cibiran pertama/1 simple aja sih ngejawabnya, bahwa saya tidak membenci pengusaha Amerika. Pengusaha Yahudi pun tidak saya benci. Pengusaha athheis sekalipun tidak akan menghalangi saya untuk mengkonsumsi selama produknya halal dan perusahaan yang memproduksinya tidak memberikan sumbangan untuk negara Zionis Israel.

Untuk cibiran yang kedua, semula saya memang ragu, sangat-sangat ragu. Sampai-sampai saya ingin menonaktifkan bahkan menghapus akun fb saya, karena jelas Zukerberg itu pro Zionis. Saya pikir ketika saya membuka FB saya akan memberikan uang untuk Zionis. Saya sempat kebingungan untuk itu, dan kemudian berusaha berniat dalam hati untuk mematikannya setelah acara Tribute To Rasulullah (insya Allah) selesai diselenggarakan.

Subhanalloh, tadi pagi saya membaca diskusi Ghuraba Militan Tauhid, dan mereka menyampaikan bahwa akses FB kita tidak akan memberikan kontribusi apa-apa untuk Zionis, kecuali kita meng-klik iklan yang dipasang disana. Kalau tidak mengklik ya sama aja kayak kita melihat plang KFC atau plang Mc Donald.
Hm, saya lumayan lega karena FB ini sangat berguna untuk menusuk Zionis dari dalam. Tapi, tetap saja meskipun lumayan, tetap belum sebuah kepastian final. Saya harus terus meng-up-date sampai benar-benar aman atau sebaliknya, saya benar-benar mematikan FB saya. Peduli amat.

Sampai disini, jika sahabat-sahabat saya, ya kamu itu yang lagi baca tulisan ini sambil cengengesan minum kopi, atau garuk garuk ketiak, sedikit faham bahwa dengan melantangkan boikot bukan berarti saya memiliki pengetahuan sempurna sehingga ketika saya tidak mengkonsumis banyak produk tetapi ternyata saya mengkonsumsi sebuah produk, kemudian seruan boikot ini dianggap cacat, tak ber-integritas.

Tindakan dan cara pikir saya sederhana, beritahukan saja dan insya Allah saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk mem-boikot dan saya tidak akan mencibir orang-orang yang daftar boikotnya hanya segelintir. Tidak apa-apa yang segelintir setidaknya kamu sudah berusaha, dan yuk mari kita tingkatkan.

Kebayang jika kita bersama-sama melakukan itu. Ini seperti kesadaran akan membuang sampah.
Setiap tahun Jakarta banjir, kemudian pemerintah disalahkan secara ekstrim, padahal yang menyalahkan justru yang banyak membuang sampah sampe pintu pengendali banjir mampet. Kesadaran harus ditumbuhkan dari dalam diri kita masing-masing. Termasuk boikot.

Jika kesadaran itu merata, bayangkan selama kira-kira lima tahun belakangan ini saya dan istri melakukan boikot (ingat boikot bukan permintaan berenti makan minum nelpon dsb, tapi permintaan untuk mengalihkan konsumsi)  jika dikalkulasi maka saya sudah membuat rugi belasan juta untuk perusahaan yang mensuplai pendanaan untuk Zionis. Kecil memang belasan juta. Tapi tidak apa-apa, saya menghibur diri. Ada banyak cara lain yang bisa saya lakukan untuk mempercepat penegakan Islam dari lingkup lokal menuju lingkup global. Kalau kata Al Qaida, kita bekerja di skup lokal, kita bertemu di Al Quds. Kecil tidak-apa-apa saya menghibur diri, tapi... coba bayangkan jika itu dilakukan oleh 10 orang sahabat disekitar saya. 10 X 15 juta (taruhlah). 150 juta kerugian selama setahun.150 juta bisa dipake beli rumah lho. Dan kalau kamu nyicil rumah baru selesai 15 tahun. Ini 5 tahun selesai. Coba bayangin sebaliknya bahwa kita 10 orang ini gak kasih batu-bata untuk pendirian 1 hunian Zionis. Yeah itu estimasi naif memang, tapi tetap merugikan bukan? Nah kita tingkatkan lagi, gimana kalau 20 orang, kalau 30 orang kalau 50 orang kalau seratus orang kalau 1000 orang, kalau sejuta orang melakukan boikot? kalau jutaan orang?

Inilah perlawanan kecil disamping perlawanan herois lainnya seperti jihad dan dakwah. Ah. Yuk...

***
Ini tulisan saya yang lalu mengenai varian boikot:

PO

Pulpy Orange itu sedang laku-lakunya. Pulpy Orange itu buatan Coca Cola.


Karena Coca Cola menyetorkan uang untuk mengukuhkan eksistensi Zionis Israel maka mari ajak kawan, ibu bapak, keluarga, rekan kerja untuk memboikot Pulpy Orange.

Memboikot tentu lebih baik dari pada tidak melakukan apa-apa atau sekedar mengutuk tapi terus mengkonsumsi produk untuk dijadikan peluru.
Doa akan lumpuh tanpa aksi. Demikian halnya kutukan. Lebih baik minum air keran dari pada minum produk penyokong Zionis.
***
Adapun link yang pernah saya sampaikan untuk melakukan boikot adalah sbb:
http://www.4shared.com/get/aB-hj33T/BOIKOT.html

Silahkan diunduh, dibagikan, ditempel dan tentu saja dilakukan. Bismillah. Mudah-mudahan Allah mau memaafkan kita.

0 komentar:

be responsible with your comment