Akan Kupiting Tuhan!

Posted: Selasa, 27 Januari 2009 by Divan Semesta in
2

Tuhan lupa hingga ia menyisipkan pelangi di antara awan. Dulu ia pernah berjanji tidak lagi mengirimkan banjir bah ke atas dunia. Dan pelangi itu merupakan penanda agar tuhan tidak menyalahi janjinya.

Sahabatku tersenyum membaca kisah itu.

“Jika tuhan pelupa,” ujarnya, “bisa-bisa orang yang menghabiskan hidupnya untuk beribadah dan menjauhi tabu, memiliki kemungkinan untuk dicelup di dalam wajan neraka.”

Dan siapapun pasti tidak mau mengibaratkan dirinya dengan sosis mr celup.

"Bagaimana dengan orang yang seumur hidupnya menghabiskan diri dengan perbuatan cela?” sahabatku kembali bertanya.

“Bisa-bisa tuhan malah mengirimkan dia ke neraka. Sebab tuhan bisa lupa. Dan kalaupun tuhan tidak lupa…dia bisa kita dipiting. Setelah dipiting tinggal diancam… Tuhan, masukan aku ke surga! Kalau nggak … lu gua piting lagi. Mau? Mau? Mau?”

Masalah piting memiting ini memang diberitakan dalam al kitab.
Diceritakan bahwa seorang nabi pernah memiting tuhan dan tuhan mencicit ketakutan --bukan hanya oleh smackdown-an melainkan juga karena datangnya fajar.

Tuhan macam mana yang takut oleh cahaya?

Content bible atau injil memang luar biasa aneh. Saat membacanya tak ubah, si pembaca seperti halnya dibawa ke dalam Illias, Odissey dan dongeng-dongeng pagan yunani lainnya.

Tak heran jika di eropa dan amerika kemudian didominasi oleh pamahaman anti tuhan dan agnostisme.

Tak heran, sungguh masuk akal sebab kitab suci yang pernah menjadi ruh Byzantium itu diisi oleh kisah nabi yang dibuat mabuk arak lantas anaknya gantian menyetubuhi sang nabi; kemudian ada lagi kisah bagaimana nabi tergioda oleh wanita yang dianggapnya sundal dan yang luar biasanya ia mengetahui bahwa sundal itu merupakan janda anaknya –yang merupakan leluhur kristus.

Sudah?

Belum! Karena kita harus membaca verses yang menceritakan bagaimana tegaknya zakar menyerupai kekekaran zakar kuda (aku tidak menyarankan untuk membayangkan). Belum lagi yang bercerita mengenai buah dada yang ranum seperti rangkaian buah kurma.

Uf,
Aku tak tahu mengapa orang-orang faith freedom demikian melecehkan al quran, sementara kitab suci mereka luar biasa melecehkan derajat kemanusiaan.

Apa mereka tidak pernah membaca kitab sucinya sendiri?

Apa tidak pernah terbetik dalam pikiran mereka bahwa kitab suci yang mereka pegang adalah kitab suci yang tercemar.

Dan hal lain lagi yang membuatku sulit mengerti adalah: di saat teks sebuah kitab suci berisi teks-teks yang menjauhkan manusia dari kemanusiaannya, kalangan islamliberal atau anandkhrisna mengatakan bahwa seluruh agama itu sama.

Aku tak habis pikir.
Bagaimana dengan kamu?

2 komentar:

  1. affandy says:

    Assalamualaikum bro, dah lama g ada kabar kemana aj?ni td g sengaja nemuin blog km,
    eh km dah g ngurusi open mind lg?kok dah lama majalahnya g keluar!para penggemar openmind dah pada kangen lho!kami tunggu kabarnya!

  1. :D em gimana dong. kita kangen juga. untuk sementara via dunia maya dulu aja ya Fan... tp insya Allah kita di om masih punya mimpi kok. Waalaikum salam. Thx perhatiannya ya.

be responsible with your comment