Divan Semesta

Banyak yang tak mengerti kenapa saya tidak mau kerja di asuransi. Lebih dari artian itu, saya tidak mau melamar dan tidak tertarik (bahasa halusnya) mengasuransikan diri (kalau saya sudah jadi penulis artis yang asuransikan jari untuk mengetik), asuransikan mobil (meski saya belum punya mobil), dan rumah (apalagi. Tapi doakan saja). orang tak mengerti, tapi saya mengerti mereka, karena saya pernah ada dalam posisi itu. Posisi ketika saya tak terlalu banyak pertimbangan. Hidup ini pilihan. Timbang menimbang adalah kegiatan yang selalu kita lakukan.

Titik penting, titik yang utama dalam kehidupan saya -- dalam masalah timbang menimbang asuransi ini-- dilandaskan motif teologi.

Mungkin saya kuno, tapi tak mengapa disebut kuno, karena kuno dan tidak kuno, modern tidak modern manusia yang membuat, dan adakalanya kuno dan modern di setiap zaman itu berbeda.

Logika saya mengenai asuransi dengan system yang menakjubkan, modern, dan tampak rumit hanya tertuju pada satu kesimpulan:

Jika yang menang dalam judi adalah pihak yang mendapat uang,
maka dalam asuransi pihak yang terkena bala,
bencana atau kecelakaanlah yang menang.

Maka asuransi itu apa?