Wajah Penghuni Surga

Posted: Selasa, 16 Maret 2010 by Divan Semesta in
0

Menimang-nimang anak, adalah kegiatan yang biasa dilakukan orangtua seperti saya. menimang Nyala, melihat wajahnya yang berbinar, bersih membuat hati yang kusam menjadi cemerlang. Bahagianya menjadi bapak dua orang anak.
Dalam keadaan seperti itu saya suka membayangkan penghuni surga itu ya, seperti mereka. Manusia-manusia yang telah hilang kedengkian, kebencian (tidak atas nama Allah), kejahilan di dalam hati dan perbuatannya sehingga wajah yang merupakan proyektor sifat itu, merefleksikan kemurnian.

Beberapa kali saya bertemu dengan orang-orang yang sikapnya santun, wajahnya teduh. Seseorang yang memaksa kita menyatakan ketakziman. Tidak, saya tidak bicara tentang orang yang disebut ustad, atau apalah. Yang saya bilang itu orang biasa. Yang dalam pembicaraan berkobar-kobar seringnya ia diam. Mereka mengetahui benar kapan bicara dan kapan diamnya. Orang yang ilmunya tidak cukup tinggi jika dibandingkan sejuta satu macam teori yang dihapal banyak orang. Setahu saya mereka hanya berkata, beraktivitas sesuai dengan kadarnya, mempraktikkan dan mengamalkan ilmu yang mereka ketahui. Merekalah penghuni-penghuni surga yang wajahnya bahkan bisa kita lihat. Termasuk wajah anak-anak yang kita cintai.

Jika bercermin, dulu, wajah kita pernah seperti mereka, seperti wajah anak-anak kita. Ketika kita beranjak dewasa, dan tua, lantas kenapa kemudian wajah kita menjadi belewuk seperti ini? Mudah-mudahan kita masih sempat mensucikan wajah kita sebelum berhadapan dengan-Nya. Amin.

0 komentar:

be responsible with your comment