Ayo! Urban Garage!

Posted: Jumat, 19 Maret 2010 by Divan Semesta in
3


URBAN GARAGE FESTIVAL 2010

Tidak ada panggung besar sobat. Hanya sebuah ruangan sebesar GARASI(GARAGE) mobil. Tidak ada sound system beratus ribu watt kawan.. Yang ada hanya panggung setinggi tidak lebih 150cm. Dan sound system dari patungan kebersamaan kami.

Tidak ada superstar kawan..tapi disini ada TENGKORAK! disini ada PURGATORY ! disini ada THE ROOTS OF MADINAH ! disini ada QISHASH disini ada KEEP IT TRUE! disini ada AFTERMATH ! disini ada BARAT HIJAU INDONESIA! disini ada PUNK MUSLIM ! disini ada SALAMEH HAMZAH ! disini ada THUFAIL AL GHIFARi !

Tidak ada gaya konsumtif metropolis, karena disini tempat para proletar berURBANisasi dengan keterbatasan, membangun ruangan persaudaraan, berbagi senyum dan semangat untuk hidup yang lebih baik. Disini ruang para berandalan yang coba membakar hidup menjadi lebih baik! disini tempat sekte pemurnian(PURITY). Disini bergerak dari ranah paling bawah dari bawah tanah! di URBAN GARAGE! semua diikat dalam kenyakinan dan persaudaraan...

Dan pada akhirnya tidak terasa tersisa waktu dua setengah minggu lagi. Acara gathering pertama Berandalan Puritan ini akan digelar. Di aula gedung Rossi Musik Jl. Fatmawati no:30 semua akan berkumpul. Hanya 10 Pengisi acara, dari beragam warna, mulai metal, punk rock hingga rap.

Banyak yang bertanya, kenapa acaranya di Aula Rossi yang kecil? Apakah cukup jika pengunjung membludak? Dan berbagai pertanyaan lainnya bahkan tentang kondisi gedung rossi yang sangat terbatas untuk menampung para fans musisi musisi yang diketahui memiliki daya tarik massa masing masing.

Kami dari redaksi berandalan puritan hanya menjawab, dengan semua keterbatasan dan kerendahan hati kami. Bahwasanya ini memang acara perdana Berandalan Puritan, jadi kami tidak mau terlalu sesumbar untuk yakin bahwa acara ini akan dihadiri ribuan pengunjung. Dan sesuai namanya juga, acara Urban Garage festival memang akan selalu bersuasana garasi mobil. Alias ruangan yang dibutuhkan memang tidak perlu besar. Berandalan Puritan coba membangun image sendiri dalam tradisi Urban Garage itu sendiri dengan kemasan garasi mobil yang sempit menggambarkan asal muasal dari Berandalan Puritan yang memang berawal dari keterbatasan keterbatasan yang ingin di dobrak, dan dari ruang kecil inilah kita coba membangun suasana kebersamaan terutama antara artis (baca:seniman) pengisi acara dengan para pengunjung. Berdesak desakan tanpa jarak, tapi tetap dalam khasanah ruangan yang penun tanggung jawab untuk bersama sama mensukseskan acara ini hingga selesai.

Kultur Dan Karakter Urban Garage Festival

Nah yang jadi masalah sekarang adalah, kondisi kultur pengisi acara yang heterogen membuat banyak orang juga bertanya dengan identitas identitas para pengisi acara. Jika ada penggemar music metal, mungkin sudah tidak asing dengan nama Tengkorak dan Purgatory, tapi untuk penggemar music rap mereka banyak yang tidak tahu bagaimana kultur metal itu sendiri. Begitupun sebaliknya, jika ada penggemar music rap tanah air, komunitas hiphop di Indonesia sudah tidak asing dengan yang namanya Barat Hijau Indonesia, tapi belum tentu dengan para gondrong gondrong dari scene metal yang musiknya memang berbeda 180 derajat dengan hiphop itu sendiri.

Tapi Berandalan Puritan sengaja menampilkan beragam warna yang bahkan sangat jauh berbeda, untuk memberikan edukasi penting, yang salah satunya adalah menanamkan tradisi dan pemahaman kepada para pengunjung, secara khusus kepada komunitas Berandalan Puritan. Bahwa di dalam ruangan persaudaraan Berandalan Puritan tidak ada lagi tradisi gontok – gontokan Cuma karena perbedaan music, dengan atau tanpa label trendy di dalamnya, dengan atau tanpa label melankolis di dalamnya.

Berandalan Puritan sudah harus belajar banyak tentang esensi music di dalam scene ini sendiri. Banyak orang berteriak teriak, mengkritik pemerintah bahkan menghujat agama, mengaku atheis, berlaga kontroversi, begitu gagah ketika di atas panggung, tapi banyak dari mereka ketika turun dari panggung tidak mampu mengimplementasikan ide – ide, pendapat dan gagasan – gagasan mereka. Maka semetal apapun music band itu, dia tetap melankolis dimata Berandalan Puritan.

Maksud dari tulisan ini adalah, Urban Garage Festival boleh jadi diadakan di tempat kecil, pas – pasan, dan dalam suasana yang sangat sederhana. Tapi dibalik semua kondisi itu, setiap Berandalan Puritan harus sadar untuk tidak membawa budaya butut hujat menghujat lantaran beda aliran musik. Tapi di sini! di Urban Garage Festival, kita lebih belajar melihat esensi sebuah music. Kita tidak hanya melihat bobot aransemen, tapi kita juga menyimak setiap pesan detail dari setiap band, juga pertanggung jawaban setiap band itu di luar aksi panggungnya. Karena itulah Urban Garage Cuma butuh 10 Band. Tidak lebih, biar sedikit asalkan berbobot dan bisa diikuti satu persatu untuk dipahami pesan pesan moral dalam setiap karakter dan esensi musiknya.

Mengenal Para Pengisi Acara

Urban Garage Festival akan diisi oleh 10 Band ini adalah band terbaik, dengan sejarah historis dari masing masing scene karakter music mereka yang cukup dikenal dan punya sosok figure yang kuat. Dan sebelum anda berangkat ke Urban Garage Festival nanti, anda harus memastikan membaca tulisan ini untuk memastikan bahwa Ticket Rp. 25.000 perak dengan potong Rp. 5000 sebagai dana kemanusiaan Palestina itu bukanlah suatu hal yang sia – sia.

TENGKORAK

Band pertama yang paling ditunggu di Urban Garage adalah Tengkorak. Scene metal Indonesia dan Internasional sudah tahu gaung band metal ini. Jauh sebelum era facebook, jauh sebelum internet memasyarakat. Tengkorak telah mendobrak kejenuhan music Indonesia dengan penjualan kaset sebesar 35.000 kopi dan tercatat dalam lembaran legalitas hitam putih dibawah Musica Studio. Angka penjualan itu belum termasuk catatan dari 11 April Record. Record Independen milik Tengkorak Sendiri yang telah mencata bahwa album Konsentrasi Massa juga telah menembus angka 20.000 keping pada saat perilisannya. Dan hingga hari ini album – album Tengkorak terus diburu, merchandisenya masih terus di cari oleh para penggemar Tengkorak di seluruh penjuru tanah air.

Dan setelah sempat memutuskan untuk membubarkan diri, Tengkorak kembali melakukan reuni dengan warna berbeda. Lagu lagunya lebih banyak mengangkat isu isu kebiadaban zionis hingga tema tema jihad. Tengkorak saat ini telah menjadi band yang cukup controversial. Mereka disegani baik oleh lawan ataupun kawan mereka. Keputusan Tengkorak untuk mengangkat isu isu yang masih asing di scene metal seperti jihad hingga perang terhadap zionisme. Telah menghadirkan pro dan kontra. Tapi Tengkorak tetap Tengkorak. Seberapa banyak yang kontra, tapi lebih banyak lagi yang berdiri mendukung Tengkorak dalam wujud yang baru.

PURGATORY

Masih bisu dunia metal saat itu, mungkin orang hanya melihatnya dalam promosi ala kadarnya. Tapi melalui kompilasi metal klinik. Banyak pembicaraan miring pada awalnya mengenai band ini, karena proses pencarian jati diri Purgatory memang cukup alot untuk menemukan warna sebenarnya. Di Album perdana mereka yang berjudul Ambang Kepunahan masih dengan tampilan pure death metal. Tapi menjadi jauh berbeda, ketika Indonesia digemparkan dengan video klip Pathetic.

Purgatory muncul menggebrak dunia music mainstream dengan Video Klip Pathetic yang menjadi ujung tombak promosi album mereka yang bertajuk 7:172, yang merupakan nomor alamat dari salah satu ayat Al Quran surat ke tujuh ayat 172. Hinggar bingar metal dengan syair syair religiuspun di mulai. Kini setelah lebih dari 10 tahun eksis, Purgatory semakin solid dengan pesan pesan syiar Islam. Komposisi seperti dua sisi mata uang dalam satu koin jika Purgatory harus ditempatkan bersama Tengkorak.

Dan saat ini, jaringan sahabat Purgatory telah menyebar ke seluruh belahan Indonesia, dan menyebut diri mereka MOGERZ. MOGERZ sendiri merupakan hasil inspirasi dari lagu mereka yang berjudul M.O.G.S.A.W yang merupakan singkatan dari Messenger Of God Shalallahu Alaihi Wassalam. Atau secara sederhana lagu itu memang menceritakan tentang ungkapan kecintaan Purgatory terhadap Rasulullah Saw.

Dan cikal bakal MOGERZ memang berawal dari situ, ketika beberapa fans Purgatory begitu rindu untuk menonton aksi Purgatory yang termasuk band jarang manggung, bukan karena tidak ada undangan. Tapi memang Purgatory amat sangat selektif dalam memilih panggung show, bahkan tidak segan untuk menolak mentah – mentah jika Purgatory merasa tidak ada manfaatnya dengan tujuan jati diri mereka.

THE ROOTS OF MADINAH

Band seumur jagung ini, cukup lumayan melesat. Bibit rock yang ditemukan oleh 11 April Record, dibawah support dari besutan Ombat Tengkorak ini memang memiliki karakter musiknya sendiri. The Roots Of Madinah tidak merasa musik mereka metal, mereka lebih suka disebut rock saja. Tidak banyak embel embel, mendengar musiknya seperti mendengarkan perpaduan antara Heavy Metal dan New School Hardcore, penuh crossover dan sulit ditebak. Tapi secara materi setelah mendengar mini album mereka berjudul Konfrontasi Teror yang direkam secara live, karakter kuat sudah bisa dirasakan dari sajian music mereka yang memang tidak menginfluence ke salah satu kultur musik. Musik mereka terasa begitu bebas tanpa label dan pengkotak kotakan.

Band yang lahir di kota Bekasi ini, merupakan tuan rumah dari Urban Garage Festival. Karena Berandalan Puritan sendiri merupakan area tempat dan sebutan bagi para pendengar The Roots Of Madinah. Ide Urban Garage Festival merupakan murni ide The Roots Of Madinah. Walau pada akhirnya dari langkah awal itu mendapat sahutan persaudaraan dari Tengkorak dan Purgatory, yang pada akhirnya acara Urban Garage ini-pun dikelola bersama baik antara pihak Berandalan Puritan dan PIhak MOGers dan tentunya mendapat full support dari managemen 11 April Record.

Dan di Urban Garage Festival ini akan menjadi tempat yang cukup pas untuk The Roots Of Madinah memperkenalkan musiknya, dan juga menjadi tempat yang cocok untuk mereka yang penasaran dengan aksi performance The Roots Of Madinah.

QISHASH

Ini adalah Deathmetal yang sudah cukup lama melanglang buana di scene metal Indonesia. Di dirikan di penghujung tahun 1999. Banyak rilisan mereka yang perlu di ketahui oleh kita antara lain pada tahun 2000 Qishash merilis album DEAD PUNISHMENT dibawah label Dalmatian Records, Lalu tidak selang lama mereka mengeluarkan album UNSEEN TRUTH dibawah label Edelweis Records. Qishash juga merilis album DEATH SOUNDS pada tahun 1999 masih dibawah label Edelweis Record, yang setahun sebelumnya masih dibawah label yang sama Qishash merilis album DIMENSI KEMATIAN. Album – album lainnya antara lain EXTREME FOR EXTREMIST dibawal label Unfless Record, Album PRIMITIVE SOUND di bawah label Primitif Records, SOUNDS OF BLEEDING dibawah label Brutal Production. Dan Album UNSEEN TRUTH juga sempat di rilis oleh Jimmy Parkinson di Malaysia.

Setelah tenggelam dalam kevakuman, Qishash kembali mengaung dalam penampilan reuni mereka di Bla Bla Bla Festivalnya Lian Mipro Februari lalu. Dan kini Qishash siap berbagi distorsi menuju titik maksimal adrenalin kita di URBAN GARAGE FESTIVAL!

KEEP IT TRUE

Straight Edge, kata itu cukup menjelaskan band ini. karena dari situ semua berawal. Perkenalan di sebuah thread forum diskusi maya yang membahas tentang Straight Edge dan Hard Core membuahkan kesepakatan bersama memulai perjuangan. Di awal 2010 ini anak – anak yang bertemu di dunia maya tersebut mencoba membentuk sebuah band straight edge yang membawakan sebuah campaign untuk hidup positif dan optimis dengan hardcore punk sebagai root of the music. KIT banyak terpengaruh band oldschool hardcore era 80-an seperti Minor threat dan Gorilla Biscuits dicampur dengan perpaduan Hardcore modern seperti BANE dan verse.

Keep it true selalu berusaha memperjuangkan kebenaran, kapanpun dan dimanapun. Saat ini formasi KIT terdiri dari Toro Elmar pada vocal, Arif Acu pada bass, Dhika pada gitar, dan Riyandi pada drum.

AFTERMATH

Band pengusung trash metal dengan independensi kreatifitas personil menjadi konsep utamanya ini, berdiri di Bekasi pada pertengahan 2006. Nama AFTERMATH tercetus pada awal pertemuan visi dari kedua personil awal band ini, Rully & Wawan, saat mereka memutuskan untuk membentuk band dengan core-vision Contra-Zionism.

Lirik pada lagu-lagu Aftermath sarat dengan nuansa epic, banyak bercerita tentang permasalahan yang timbul dari berbagai isu-isu klise global yang meresahkan, yang justru dapat disikapi sebagai sebuah preparasi mental positif bagi generasi kontemporer, untuk kemudian diaplikasikan secara aktual. Dengan warna musik yang banyak terinspirasi oleh band-band antara lain Scar symmetry, Killswitch engage, Arch Enemy, Amorphis, Children of Bodom, Devildriver,Omnium gatherum, Ensiferum, In Flames & Night In Gales, Saat ini Aftermath telah merilis album The Great Saracenia dibawah label Trigger Record. Aftermath will banging up your head at Urban Garage Festival!

BARAT HIJAU INDONESIA

Inilah group rap fenomenal yang cukup disegani di Indonesia. Dibentuk tahun 1999. Barat Hijau berawal dari semua persahabatan segelintir anak SMA penikmat music wu tang clan, yang akhirnya bereksplorasi menjadi sebuah group rap dengan syair syair social dan religious.

Karakter ketimuran yang dipadukan dengan beat hiphop berwarna gangsta ala eastcoast. Telah membuat banyak rapper rapper senior Indonesia angkat topi terhadap group ini. Salah satu alumni dari keluarga besar Barat Hijau Indonesia, adalah Thufail Al Ghifari. Bahkan nama Thufail itu sendiri merupakan hasil pemberian dari Ali Utrujjah salah satu pentolan Barat Hijau Indonesia.

Dari Erick Black Kumuh yang sering menemani Iwa K hingga Thufail Al Ghifari, mengakui bahwa Barat Hijau adalah group rap yang patut diperhitungkan di Indonesia. Syair lugas, ringan dengan pesan mendalam, tidak banyak metafora dan bahasa bahasa Hermenetika dan bisa dipertanggung jawabkan dalam kehidupan sehari – hari adalah kekuatan utama dari group rap ini. Dan anda akan sangat sulit mencari jadwal panggung group ini, karena setiap personel Barat Hijau termasuk orang – orang yang sangat cuek terhadap karir mereka di dunia rap, namun bisa dipastikan setiap kali tampil mereka selalu mampu membawa hawa kerinduan dihati para pendengarnya.

Group rap legendaries kota Bekasi ini, akan menggoyang setiap yang hadir di Urban Garage Festival!

PUNK MUSLIM

Segelintir anak bertato duduk menunggu bis memegang sebilah gitar okulele. Apalagi kalau bukan mengamen di Terminal Pulo Gadung. Dari namanya terkesan bahwa ini adalah band Punk, padahal bukan. Punk Muslim Cuma segelintir anak jalanan yang memilih hijrah. Mereka lebih pantas untuk disebut murni anak jalanan dengan atau tanpa label punk di dalamnya mereka tidak perduli.

Esensi penting bagi mereka adalah menunjukkan proses perubahan mereka dari kehidupan alkoholik dan penuh kebebasan semua, hingga mereka bisa mendalami kehidupan spiritual dalam khasanah Islam.

Punk Muslim, yang baru saja melakukan launching album kedua mereka yang berjudul Anarchy In The Darkness ini. Akan berbagi ruang persaudaraan di Urban Garage Festival dalam suasana rock n roll ala trotoar Pulo Gadung..biar di jalan tapi tetap beriman.

STRANDED

STRANDED berdiri pada tahun 2005. Dengan kerja keras dan kesamaan cita-cita,segelintir anak muda dari bilangan Jakarta Timur berkerja keras untuk membangun band ini dengan serius, Mulai dari melakukan latihan setiap minggunya,serta keikutsertaan dalam beberapa event musik.

Mereka mencoba menjadikan band ini menjadi salah satu band yg berkualitas dan solid. Musik yang mereka usung bernuansa metalcore, yang dimana ini mereka adaptasi dari kesamaan musik yang bernuansa cadas dan dari pengalaman serta kegemaran musik dari masing-masing personil.

Stranded Is Ready to burn di stage at Urban Garage Festival!

SALAMEH HAMZAH

Satu lagi master of microphone atau lebih familiar kita menyebutnya rapper hadir dalam belantika musik Indonesia. Salameh Hamzah itulah nama Rapper ini, berawal dari mendengarkan banyak referensi hiphop membuat laki – laki kalem berjenggot lebat ini tidak mau ketinggalan kereta eksis dan resistance.

Memilih salah satu elemen hiphop sebagai wadah apresiasinya, Salameh Hamzah saat ini sedang mempersiapkan album perdananya. Yang pastinya album – albumnya tetap penuh dengan nuansa Islam. Kolektor musik Soldier Of Alloh hingga Rage Againts The Machine ini lebih banyak menghabiskan waktunya di Masjid Al Mannar Utan Kayu Jakarta Timur.

Syair yang di bahas oleh Salameh Hamzah lebih banyak berbicara tentang gaya hidup Islam juga motivasi revolusi islam. Mengagas ide – ide perubahan berdasarkan Syariat Islam, mengingatkan akan urgensi persatuan islam juga perlawanan terhadap ketidakadilan terutama terhadap dunia Islam.

“Lifestyle Islam yang kami jalankan berisikan usaha-usaha, tingkah laku dan tindakan-tindakan untuk mempertahankan pondasi Islam yang kuat, berdasarkan kepada Al-Qur’anul Karim, dan Sunnah Rasulullah SAW, dan jalan para ulama salaf” begitu jawaban Salameh Hamzah dalam sebuah wawancara singkat dengan redaksi Berandalan Puritan mengenai intisari dari Salameh Hamzah itu.

Dulu Salameh Hamzah pernah mendirikan sebuah grup rap bernama PMDI Rhymes. Namun setelah itu PMDI Rhymes vakum dan Salameh Hamzah memilih meneruskan jalan perjuangannya dengan bersolo karir.

Saat ini selain sebagai seorang rapper solois, Salameh Hamzah juga merupakan mobilisator dari komunitas Rap Islam Microjihad generasi kedua, setelah generasi pertama Microjihad didirikan oleh Thufail Al Ghifari dan kawan - kawan. Salameh Hamzah Akan menemani Barat Hijau Indonesia menebar beat hiphop di Urban Garage Festival.

THUFAIL AL GHIFARI

Rapper ideologis yang satu ini, tidak perlu banyak di kupas. Rapper yang juga sibuk sebagai vokalis di The Roots Of Madinah ini, akan menjarah sedikit waktu di Urban Garage dengan lagu lagu khas offensive dan frontal dalam menyajikan pemaparan pemaparan tentang fenomena dunia dan seisi, yang memang berujung di permasalahan gerakan anti zionis.

Rapper yang baru saja dianugerahi anak pertama ini, akan menjadi opening act perdana di Urban Garage Festival. Dua album best sellernya merupakan warna dan modal penting untuk menjadikan kultur hiphop sebagai salah satu senjata penting untuk menyebarkan propaganda edukasi kontra zionis ke kalangan anak muda.

Setelah vakum dan terombang ambing dengan beragam isu, Thufail Al Ghifari-pun kembali memegang mikropon meramu semua kata dan syair menjadi senjata propaganda yang mencerahkan dan mencerdaskan menembus tradisi tradisi sloganisme.

Event Organizer Urban Garge Festival 2010

Jika anda melihat pamflet acara Urban Garage Festival, anda akan melihat tulisan headline 1st gathering Berandalan Puritan. Yup..benar ini memang acara perdana komunitas Berandalan Puritan. Tapi tunggu dulu, apakah acara ini hanya di garap, di mobilisasi dan disukseskan oleh Berandalan Puritan? Tidak kawan! Di lapangan anda tidak akan menemukan satupun bentuk pasukan Berandalan Puritan berkeliaran sebagai panitia selain itu semua berasal dari Event Organizer bernama MOGERZ INFANTRY.



Tebakan anda benar! Jika anda mengatakan mereka adalah kawan – kawan dari komunitas MOGERZ. MOGERZ INFANTRY adalah Event Organizer yang lahir dari rahim komunitas MOGERS. Dan seperti sudah pernah dibahas ada hubungan mesra apa antara MOGERZ dan Purgatory.

MOGERZ INFANTRY yang di motori salah satunya oleh Rhevy Aby Hendrian dan kawan kawan MOGERZ ini, akan jadi eksekutor utama di hari H nanti. Kumpulan komunitas yang berkumpul karena kecintaan mereka terhadap lagu – lagu Purgatory ini, menyatakan siap mensukseskan Urban Garage Festival dan telah berjabat tangan dengan Berandalan Puritan untuk memaksimalkan kesuksesan acara diantara semua keterbatasan yang ada.

Bahkan isu yang muncul, MOGERS Invantri menyatakan bahwa Urban Garage Festival merupakan pemanasan untuk sebuah acara yang lebih besar yang sedang mereka siapkan, yang insya Alloh akan menghadirkan Purgatory, Tengkorak, Kodusa, The Roots Of Madinah, End Of Journey, Inner Beauty hingga Qishash dan lain sebagainya. Berandalan Puritan sendiri masih di larang untuk menyebarkan informasi gebrakan acara tersebut. Kita tunggu saja tanggal mainnya.



Karena setelah Urban Garage Festival ini, MOGERZ INFANTRY sudah menyiapkan lusinan agenda dan jadwal padat. Dan dari pihak Berandalan Puritan sendiri mengakui bahwa setiap kegiatan dan acara Berandalan Puritan akan selalu bekerja sama dengan MOGERZ INFANTRY.

Urban Garage For The People



Dan pada akhirnya, kami semua selaku redaksi dari portal Berita Berandalan Puritan sangat berterima kasih atas apresiasi kawan – kawan selama ini. Urban Garage Festival akan menjadi pemanasan awal dari pekerjaan panjang sebuah cerita dan catatan catatan baru sebuah gerbong persaudaraan yang siap bergerak menginspirasi banyak orang tentang hidup yang lebih baik.

Ada kebisingan disini, tapi intinya dari semuanya bukan disitu. Semua esensi yang hadir mulai dari Tengkorak, Purgatory, The Roots Of Madinah, Qishash, Keep It True, Aftermath, Barat Hijau Indonesia, Punk Muslim, Stranded, Salameh Hamzah dan Thufail Al Ghifari adalah mengajak kawan – kawan untuk membakar hidup kalian lebih baik. Karena itulah di acara ini kami semua sepakat tidak ada alcohol, drugs, freesex. Pesan persaudaraan dalam nilai positif..itulah esensi dasar Urban Garage Festival! Stay Brotherhood And Burn Your Life Better!

Sampai jumpa di Urban Garage Festival 2010, Sabtu 27 Maret 2010 tempat gedung aula ROSSI MUSIC jl. Fatmawati no : 30 Jakarta Selatan. Opening Ticket Start From 16.00 WIB

Rhevy - 085711167894
Rebelious - 085692165944

3 komentar:

  1. Anonim says:

    salut buat temen2 yang berhasil menyatukan jiwa dan aksinya. nikmat yg besar untuk berkumpul dalam komunitas yang jarang, bahkan menentang mainstream. which one do U think better? membalut diri dg sempurna pdhl jiwa 50% divan(he..)? atau just be U (konsekuensinya teralienasi dg komunitas)..

  1. 50%? Sy bahkan nggak ngerti pertanyaan dan arahnya :) sy sendiri, kadang nggak bisa jadi diri sy sendiri, tapi secara general bisa. co: sy pengen naek gunung, maen sama-temen2 ky masa kuliah dulu, tapi sekarang sy nggak bs, sy punya tanggung jawab, ada integritas lain yang harus sy penuhi juga. jadi, apakah sy dah jadi: just be my self..?

  1. Anonim says:

    Eh Bang, nulis liputan acaranya juga donk.. Seru kayanya ya? Heheh. Gw kejauhan untuk datang kesana.. :D

be responsible with your comment