Keikhlasan

Posted: Selasa, 09 Juni 2009 by Divan Semesta in
0

Bulan itu ...Yang menggantung sepenggalah dilangit itu,
menempiaskan cahaya rindunya pada kelopak teratai jingga
yang bersemu indah disebuah tepian telaga.
Semakin larut cahayanya semakin terang,
tetapi setiap subuh datang, bulan selalu merasa lusuh.
Hatinya yang semula suci mulai dibelenggu dengki.
Setiap subuh datang bulan merasa,
bahwa matahari membuat kudeta untuk menurunkan tahtanya
ia anggap, matahari datang membawa belati untuk menikamnnya,
mematikannya dari arah yang terduga-duga dari balik punggungnya.
O’
Tahukah kau, bahwa sesungguhnya bulan tak menyadari,
kalau cahaya yang diberikannya pada teratai jingga,
... adalah cahaya matahari juga.
O’
Tahukah kau,
bahwa bulan bersyak wasangka
Sebab pada hakikatnya,
matahari hanyalah cermin keikhlasan yang ada di angkasa
Karna sesungguhnya,
hakikat cahaya yang menyertakan seluruh alam raya
adalah cahaya Tuhan
Termasuk, yang disampaikan matahari kepada bulan,
kepada teratai jingga...
juga pada diri kita
(My poem. From the Ancient)

0 komentar:

be responsible with your comment