Selamat Membaca dan Kentut Nyawa

Posted: Jumat, 15 Mei 2009 by Divan Semesta in
2

Tengah malam…

Manda Nyawa cerita kalau Nyawa, sudah mengentuti dia lebih dari lima kali dalam satu hari ini. saya tentu saja bahagia dengan kabar baik itu. Dan Ira boleh juga berbangga kalau malam hari ini wajah saya di anugerahi kentut. Langsung, dibayar tuinai dari pantatnya si Nyawa.

Nak, nak, engkau luar biasa sekali.
Btw,

Saudara, sy harus berterus terang. Akhir-akhir ini saya sukar sekali menulis. Bukannya sok-sok-an kehabisan waktu, tetapi sejujurnya sy malas. Entah kenapa. Dan entah kenapa sy kok merasa bersalah jika salah seorang dari kalian meng-sms atau tiba-tiba masuk ke-ym atau fs, saya sambil menanyakan tulisannya kapan di update lagi? Dan sy juga merasa bersalah harus menuliskan ini, seolah – olah kalian memang menunggu tulisan sy, seolah-olah sy seperti penulis komik-komik Jepang yang meminta maaf berkali-kali karena terbitannya telat. Saya tidak patut kegeeran, kalau creatornya Dragon Ballz, Kenji atau Samurai deeper, mungkin ya.

Sinta maaf atas ketidaknyamanan penulisan ini, tetapi sy pun sungguh-sungguh ingin mengatakan bahwa blog yang sy buat ini merupakan sebuah sarana interaksi. Meskipun tidak sepenuhnya interaksi. Sy ingin tulisan sy bisa menjadi mitra dialog bagi kalian. Karenanya sy selalu berusaha ‘memanusiakan’ kalian yang membacal: bahwa sy bisa menyentuh kalian. Bahwa kalian bisa menyentuh sy.

Saya sukar mendeskripsikannya namun dari sana perasaan tidak nyaman, ketika sudah lama tidak menulis, mendadak muncul.

Kali ini sy pun akan bilang kalau ke depannya update-tulisan sy akan terhambat. Entah karena sy capai, entah karena saya memang malas.

Sebagai tanda penyesalan, sy ingin berbagi sebuah file yang sudah lama sy bongkar pasang. Sebuah novel yang memiliki tiga versi dan yang sy post kan ini, merupakan versi terakhir dan sy tidak akan merubahnya lagi dengan alasan: sy tak mau waktu sy tersita hanya untuk memperbaiki, untuk mengolah, untuk mengedit tulisan tersebut. cukup sudah.

Novel ini sangat standar, isinya merupakan sebuah pengalaman hidup sy yang substansinya mungkin sudah pernah kalian baca di dalam essay essay sebelumnya.

Seperti layaknya peringatan di awal sinetron, nama-nama yang diterakan adakalanya sama dengan nama-nama orang terdekat sy, tetapi kisah hidup dan karakter mereka tentu berbeda. Dan ini hanyalah sebuah kisah fiksi belaka.

Novel ini saya persembahkan untuk Mandanya-Nyawa, untuk sahabat-sahabat dan kawan terdekat, sebagai permohonan maaf kepada seorang kawan karena tak menuntaskan janji untuk mengirim naskahnya (Willy, eks- Pesantren Mahasiswa UNPAD), untuk yang menyukai lirik kontemplatif Alone at Last, Mika, Disconected, Burger Kill, Begundal, The Gang, Roots of Madinah, Murratal, Close Head, Cold Play, untuk semua pembenci neo liberal, untuk semua yang mempertanyakan konsepsi materialistic dari mulai eksistensialisme hingga sosialis komunis dan anarko sindikalis, untuk FNB --yang mungkin-- merasa sy curi idenya, untuk semua toko buku komunitas yang pernah sy kunjungi, untuk kajian pemikiran dan perang, untuk kalian yang belajar menjadi pemberani, untuk kalian semua yang sedang belajar untuk percaya, dan untuk kalian…para Berandalan Tuhan.

Selamat membaca. Dan dengan membajak –untuk pengetahuan--, maka mudah2an tulisan ini akan menjadi bermanfaat.

Allah maha besar. Dan sy berlindung diri di balik kebesarannya.

2 komentar:

  1. alga says:

    hemmm.... ada ada saja ya. Ada perasaan geli kalo tiba-tiba datang ke inbox kita yang isinya:"kapan nulis lagi"

    serasa hidup ini punya arti.

  1. Apa kalau sy nulis ke blog alga, kemudian saya nanya, tulisan mu makin baik, kemudian alga jadi gr? :p. Siapa akyu :D. Bener kok apa yang alga bilang. sebelas dua belas.

be responsible with your comment