Puisi Taufik Ismail tentang Merokok

Posted: Senin, 27 Oktober 2008 by Divan Semesta in
0

Puisi Taufik Ismail

Di sebuah ruang siding ber-AC penuh, duduk sejumlah ulama terhormat menunjuk kitab kuning dan mempersiapkan sejumlah faktamereka ulama ahli hisap haasaba yuhasibu hisaban
Bukan ahli kitab ilmu falak tapi ahli hisap rokok
Diantara jari telunjuk dan jari tengah mereka terselip berhala-berhala kecol sembilan senti panjangnyaputih warnanyake mana-mana dibawa dengan setia
Satu kantong dengan kalung tasbih 99 butirnya
Mengintip kita dari balik jendela ruang sidangtampak kebanyakan mereka memang memegang rokok dengan tangan kanan,
Cuma sedikit yang memgang dengan tangan kiri
Inikah gerangan pertandayang terbanyak kelom,pok ashabul yamin dan yang sedikit golongan ashabul syimaal?

Asap rokok mereka mengepul-epul diruangan AC penuh itu
Mammuut tadkhiin ya ustadz laa tasyrabud dukhaan ya ustadz
Kiai ini ruangan berac penuh
Hadziihi al ghufrati maliiatun bi mukayyafii al hawai
Kalau tak tahan diluar sajalah merokok
Laa taqtuluu anfusakum. Min fadliik yyan ustadz
25 penyakit ada di dalam khamr. Khamr diharamkan
15 penyakit ada di dalam daging khinzir (babi). Daging khinzir diharamkan
4000 zat kimia beracun ada pada sebatang rokok. Paturtnya rokok diapakan?

Tak perlu dijawab sekarang, ya ustadz. Wa yuhariomu alayhimul khabnaaith
Mohon ini direnungkan tenang-tenang
Karena pada zaman rasulullah dahulu
Sudah ada alcohol; suidah ada babi tapi belum ada rokok
Jadi ini pr untuk para ulama
Tapi jangan karena ustadz ketagihan rokok, lantas hukumnya jadi dimakruh-makruhkan, jangn


Berhala-berhala itu sangat berkuasa di negeri kita
Jutaan jumlahnya
Bersembunyi di dalam kantung baju dan celana
Dibuingkus dengan kertas berwarni dan berwarna diiklankan dengan indah dan cerdasnya
Tidak perlu wudhu atau tanyamum untuk mensucikan diri
Dtidak perlu rukuk \dan sujud untuk taqorrub pada tuhan-tuhan ini
Karebna orang akan dengan khusyuk dan fana dalam nikmat lewat upacara menyalakan api dan sesajen asap-asap tuhan ini,
Rabbana beri kami kekuatan menghadapi berhala-berhala ini.

0 komentar:

be responsible with your comment