Selasa, 14 Juni 2011
Ajaran Meteor Menghantam Pantat Dinosaurus
Anwar Holid, seorang peresensi meng-anjingkan perusahaan-perusahaan besar. Ia mengumpat setelah menyampaikan pikirannya bahwa program Corporate Social Responsibility itu hanya menyasar segolongan pasar yang dinilai sejalan dengan kelas dan pemikirannya. Saya tak mau berdebat tentang hal yang bias diperdebatkan itu, dan entah kenapa saya suka umpatannya, apalagi ketika ia mengatakan korupsi, fuck pula! Yeah, ng***tot kalau dibahasa lokalkan, kalau shit jadi tai, kalau fucking ashole ng**tot di liang tai! (bagaimana, saya sudah membuat kamu jijik pada awal paragraph? Maaf ya)
Seperti halnya Anwar Holid, Sapardi, atau Kamu, ataupun saya, sudah muak dengan berita media massa, muak dengan kinerja DPR, MPR, wakil rakyat. Pastinya ada wakil rakyat yang baik tapi kita tetap punya hak untuk menggeneralisir karena kesebalan kita sudah sampai dikepala. Seperti ceret, katupnya sudah bersiul-siul, penutupnya sudah melompat-lompat saking panasnya.
Jika kamu tidak mampu merubah keadaan, maka rubahlah dirimu sendiri. Nah, berubahlah saya.
Dulu memang, ketika masih kuliah –hampir dipastikan saya selalu membaca Koran setiap hari. Dan merasa aneh pada seorang wanita cerdas yang tidak mau membaca Koran. “Ngapain?” tanyanya. “Kebanyakan isi Koran buat sakit hati!”
Saya tidak begitu mengerti, karena saya menilai dengan kerangka berfikir saya, tapi akhirnya sial juga. Saya sampai di rasa yang dia rasakan beberapa tahun lalu.
Saya ingin merubah dunia, hm rasanya sulit. Bukan mustahil tapi sulit. Akhirnya saya tidak mau ambil pusing, saya hanya ingin menjalani hidup, mencintai hidup, berusaha mempraktikkan apa yang saya percayai, mencintai keluarga, lead by example untuk anak-anak dan istri saya (demikian sebaliknya, karena toh saya nggak selalu benar bukan?). Saya ingin menikmati apa yang bias saya ubah. Masalah hiruk pikuk DPR, Century, apalah saya umpat-umpat saja. Menyampaikan tentang borok dimana-mana paling juga kalau orang yang saya temui tiba-tiba ngomong sembarangan dan efek pemikirannya terlalu ekstrem kalau tidak saya hentikan.
Itu saya sekarang ini, entah kedepannya bagaimana lagi. Wallahualam, saya hanya berdoa pada Allah agar saya tetap membenci penindasan, membenci kesewenang wenangan, membenci hipokrisi, membenci warna abu-abu. Perkara cara, nah inilah. Saya tidak merasa perlu untuk menasihati yang bebal.
***
Satu ketika, saya pernah meng-khitbah mantan yang pernah saya pacari selama kurang lebih 3 tahun. Saya mencintai wanita itu benar, tapi suatu saat saya diharuskan memilih oleh Allah: hei kamu milih cewek atau milih Aku, ucapnya dalam sebuah firman. Allah memang maha Pencemburu. Yah, karena keimanan saya waktu itu lagu tangguh-tangguhnya, taft seperti jeep yang biasa dipake offroad maka saya memutuskan wanita itu. Saya bilang, “kita putus, saya mau mendalami Islam, insya Allah nantinya, Kamu jadi wanita pertama yang saya pinang!”
Masa itu tiba, saya mendatangi dia digerbang rumahnya, malam-malam benar. Saya bawakan kado (kadonya lupa), saya bilang saya mau melamarnya melalui sms telepon genggam. Tapi wanita itu tidak menjawab. Saya dibiarkan terkatung-katung menunggu godot.
Okelah, saya menunggu dan menunggu, bertanya-dan bertanya, namun tidak ada respon, kecuali dari sms orang yang mengakui sebagai pacarnya. Dia meng-sms saya, kamu jangan ganggu dia, karena dia sudah miliku. Saya balas smsnya baik-baik, lalu muncullah pesan, jangan ganggu dia karena dia sudah bahagia disisiku. Dan beberapa sms bernada ancaman. Saya bilang, saya mau bicara baik-baik, kalau tidak saya tidak akan balas sms Anda. Tidak mengerti juga, akhirnya saya tidur saja. Dan saya pun merenung, wanita kalau tidak member jawaban setelah didesak, kemungkinan besar tidak mau. Saya belum dapat jawaban tapi saya meyimpulkan. Saya bilang baik-baik saja. Dan akhirnya saya pun berjalan dengan lapang dada.
Alhamdulillah perahu dibelakang sudah saya bakar, tidak ada waktu untuk melihat kebelakang, meskipun cukup besar hati juga, karena saya baru mengetahui ternyata cewek yang dulu itu menelpon ibu saya, menangis tidak bias menemui saya saat itu. Dan dia bilang bahwa saya orang yang baik (masa sih), bahwa dia sudah tidak pantas lagi untuk saya (masa sih bilang gitu, Mah? Apa itu Cuma untuk mengobati hati saya saja. Wallahualam). Yang jelas akhirnya saya menemukan kekasih, yang menjadi matahari bagi saya. Allah menurunkan Ira langsung untuk saya, untuk saya tanamai, dan kami sudah menyemai hasil panennya.
Balik lagi ke tulisan ini, itulah respon yang saya berikan. Matikan saja hp atau diamkan tidak usah marah-marah, karena adakalanya marah-marah itu cape, kecuali kalau saya punya energy yang cukup banyak atau kalau lagi tidak bisa menahan diri.
Kadang, saya pun kesal dengan orang-orang yang di FB. Ada satu orang yang kelihatan sok-sokan berfilsafat sok jagoan. Maka saya kemudian menteror dia, ingin mengetahui sejauh mana keberaniannya. Saya katakana saya tahu tempat kediaman Anda! Harga diri tentu membuat dia marah, maka kata-kata kasarlah lah yang keluar. Kemudian saya bilang saya tidak akan ngomong kasar saya hanya akan membuktikan ucapan saya. Saya tahu tempat Anda, saya akan Tanya teman-teman Anda, hm… lihat saja hm… Dia masih kasar… lalu saya tuliskan pakai huruf capital hanya HM… HM…KITA LIHAT SAJA. Lalu dia kelihatannya khawatir, dan saya pun kembali menterornya. LIHAT SAJA, ANDA AKAN SAYA MASUKAN KEDALAM KARUNG, HM… HM… lalu dia menjawab dengan membela diri, siapa juga yang fitnah atau apalah (saya lupa) dan saya hanya menjawab HM… INGAT TAHUN 98, HM… lalu saya terror terus hanya dengan HM… dan pilih mana? DITENGGELAMKAN DI RANCA UPAS ATAU DI SITU LEMBANG HM… HM… dan diapun meninggalkan saya. Yes! Saya berhasil.
Ada satu orang lagi yang berhasil saya jahili, nama FB nya Cokroaminoto (cokroaminoto banyak di fb). Kata-katanya kasar sekali, sampai sebal saya dibuatnya. Dia kesal dengan orang-orang pergerakan Islam, dan itu sudah keterlaluan, karena dia tidak bias diajak bicara. Kerjaan dia hanya mengatakan GOROK WAHABI, GOROK HTI, GOROK-GOROK! Saya aneh juga, lha HTI disamakan dengan Wahabi? NU DAN KALANGAN NASIONALIS MENCINCANG HTI DAN WAHABI! Lha NU yang mana, orang HTI juga ada yang NU. Maka saya pun kembali menteror dengan cara yang sama. Saya lihat wallnya, saya pelajari teman-temannya untuk mengumpulkan informasi si Cokro sialan ini, maka saya pun mulai menterornya-sampai sampai dia ketakutan dan me-remove saya dari jajaran friendlistnya. Aha!
Itu berhasil, tapi tidak semuanya. Ada satu orang yang namanya si Doel, kerjaannya ya sama seperti si Cokro lantas saya mencoba menteror dia. Masak saya dan teman-teman di bilang NII KW 9. Najis banget. Dia membuat rusak pencitraan saya yang sudah terbangun selama berjuta tahun semenjak masa meteor menghantam pantat stegosaurus. Dia mengatakan kami adalah antek Panji Gumilang dsb. Lha, antek darimananya? Kalau antek Andhika Gumilang tentu saja. Itu si Doel, Diajak bicara pun tak mempan, akhirnya saya dan teman-teman pun menteror dia. Sial kuat juga nih si Doel. Kalau dilempar batu tidak mempan maka orang harus melempar tai, Maka saya pun memutar cara, saya lihat diwallnya, sepertinya si Doel ini orang yang dituakan dan benar-benar dihormati. Saya permalukan dia. Saya bilang, amfun ustat Doel saya bartaufat. Fantat saya memang tidak bersih dari noda. Lain waktu saya kirimkan lagi permohonan taubat. Kami rindu Ustat, kami jamaahmu Ustat, Jamaah oh Jamaah… PYTM ikut serta, ya ustat kami butuh tausiyahmu zangan biarkan hati kami kering, kami bersyukur menjadi muridmu ya ustat, kami taufat, taufat! Ajari kami ajaran Bell Marduk seru PYTM (apa itu bel marduk? Tak tahulah). Dan banyak lagi kata-kata fantat, orientasi sekks kambing berseliweran. Anehnya, si Doel ini tidak lagi mengomentari kami yang nggak punya kerjaan.
Hampir satu bulan setengah dia tidak mengomentari apapun yang kami tuliskan. Apa dia malu memiliki murid kami? Atau apa dia sedang memikirkan reputasi atau dia tengah sibuk jadi TKW di Zimbabwe atau Trinidad? Tak tahulah, yang jelas kami cukup lega.
See, lihat nggak? Seru juga kan?
Nah saya punya satu cerita lagi nih. Dulu setiap ada sms masuk yang mengatasnamakan hadiah yang nggak jelas selalu saya nasihati: ingat Allah Pak, mencari nafkah dengan cara menipu orang nggak berkah. Anak istri jangan dikasih uang haram. Tapi, tidak pernah sekalipun direspon, termasuk sms MAMA. Kesal saya. Dan ketika beberapa hari lalu masuk lagi, isinya: “Beliin mama pulsa di nomor Mama. Ini nomer barunya 0812416836, cepat ya, nanti mama ganti.” Maka saya pun sms kembali si Mama itu. “Baik Ma, nanti Dede kirim celana dalem untuk Mama.” Lantas adakah yang membalasnya? Setelah ditunggu-tunggu ternyata tidak kunjung ada balasan. Ya sudah saya sms lagi. “Bagaimana Ma, bau celana dalamnya? Enak Ma?”
Hm… apakah ada balasannya? Ternyata tidak, karena pelaku sms Mama ternyata sindikat orang Taiwan. Haha, meski tidak dibales, setidaknya saya puas, tidak kesal seperti dulu. Dan alangkah nikmatnya juga kalau mendemo wakil rakyat bukan dengan kata-kata kasar tapi langsung saja, menyewa truk tinja. Dilempari langsung. Atau kalau kesal dengan Musdah Mulia buat saja acara penyambutan Musdah di kampus-kampus. Sambut dia, dengan membawa mahkota suci, dedaunan, tongkat 'nuh' dan setiap oknum penyambut diharuskan menggunakan baju seperti baju pengikut Lia Eden, berwana putih putih. Buatlah pengumuman bahwa Musdah Mulia itu sebagai penyelamat suci homoseks, wahai nabi ummi homoseks. Di jamin tonjokan penyambutannya lebih mantap ketimbang demonstrasi.
Nah kalau kamu mau mengundang saya untuk acara itu, insya Allah saya siap, asal waktunya tepat dengan waktu libur saya, dan pastinya saya bakal bawa beberapa orang untuk memeriahkan acara nan suci dan mulia tersebut.
Horay!
he3... kocak2.. mantap ide na
BalasHapusBagaimana kalau Anda menganut ajaran Bell Marduk, bung Wahyu? Btw, masalah ngelemparin tai, --setelah dipikir-- yang ngebersihin pasti Office Boy-nya ya? Wah, kalau begitu harus direvisi, bung.
BalasHapusMantap bro. Saya dukung. Kayaknya perlawanan dengan cara satirical style kek gitu pahit juga. kreatif asli-na
BalasHapuscuma paragraf kahiji perlu dikasih parental advisory: explicit content. hardcore teuing brad
BalasHapusha ha ha... bener. parental advisory. explicit content. dan paragraf pertamanya ada nama aku pula. :D cuman sayang, ke bawah-bawahnya menurutku kurang padu. tapi ok banget dengan keberaniannya. salut. hayu nulis dengan jujur seperti ini.
BalasHapuskocak n konyol, tpi bgus juga idenya...
BalasHapusmantap2...
Mantep Kang:)
BalasHapusTernyata tidak selamanya api dilawan api ya.
BTW, saya setuju pisan ide untuk Musdah Mulia.
hasan
www.thenangkalandaks.wordpress.com
HM, SEPERTINYA BUAGUS UNTUK DISEBARLUASKAN, HM.
BalasHapus