Nyala Api
Posted: Selasa, 02 Oktober 2012 by Divan Semesta in
Bukan merendahkan komunitas
berpakaian tersebut, tapi aneh ya seingatku dulu, ya dulu sekali waktu aku
masih dibangku kuliah, rasanya saat melihat wanita berjilbab demikian teduh. Keteduhan
itu sepertihalnya pohon rindang, memunculkan sifat melindungi (baca: keibuan),
membuat khidmat, terkesan bijak dan ah… aku mendadak mengangeni wanita-wanita
yang benar-benar berhijab. Wanita yang pakaiannya dan kerudungnya gagah berkibar-kibar.
Dengan keanggunannya dengan kekalemannya,
dibalik dada mereka berdegup hati yang kuat, hati yang revolusioner.
Dibalik senyumnya yang jauh dari
menggoda itu, ada kekuatan tsunami ideologi.
Dalam langkah kakinya yang halus itu,
berpercikan nyala api, bukan api yang menggoda, bukan api yang dimunculkan oleh
dandanan, bukan pula oleh pulasan warna-warna dan tingkah yang kemayu.
Aku merindu.
ya ya... perasaan kita sama kang, sekarang masih ada kok,,, jika datang ke kajian2, atau majlis2 ilmu yang sebenar-benarnya, yang seperti itu masih ada..