BOIKOT YUK!

Posted: Jumat, 11 Juni 2010 by Divan Semesta in
5

For God Sake! tolong disebarluaskan. Dan dilakukan.

http://www.4shared.com/account/dir/0tPVh-uH/sharing.html

5 komentar:

  1. Anonim says:

    Punten Divan masukan dari saya:
    Divan teh tos boga talent dalam hal tulis-menulis (swear saya jujur, bukan pura2 memuji biar dikasih buku gratis hehe).

    Kalau membaca tulisan Divan seperti makan ikan bandeng. Dibalik kenikmatan dagingnya terselip duri-duri halus. Kalau tidak hati-hati bisa tertusuk atau ketulangan. Dibalik remeh temeh yang dituliskan ada segunung pemahaman yang ingin dimanpatkan ke kepala orang. Sok diartikeun sorangan hehe.

    Yang kurang teh masalah kemasan, dan "kompromi". Mungkin yang ditakutkan dengan kompromi di sini adalah ketakutan untuk melacurkan diri atau melanggengkan sistem yang "besar". Tapi menurut saya bukan itu... untuk membahas masalah ini kayaknya space di sini tidak cukup. please call me for the detail hehe.

    Menurut saya, Divan bisa sefenomenal Dee, padahal secara isi Divan melebihi dia. Tahu sendiri kan Dee itu banal dan hanya tempelan sana-sini, miskin substansti dan makna. Apalagi namanya sudah keren : divan gitu loh, siapa sih yang gak kenal hehehe (hati-hati jangan melambbung,pegangan)

    Saya punya teman namanya Aswi (farmasi 94 ITB, DO) memantapkan diri menggantungkan dapur di menulis, dan hasilnya sekarang dah bisa punya rumah dan nyambi di penerbit di Bandung. Saya yakin Divan bisa seperti itu. Dari menulis bisa mensejahterakan, secara pemikiran (dan ideologi) bisa menulari sehingga memberikan manfaat yang luar biasa.

    Oh, ya teman saya itu bertekad, menulis rutin setiap hari minimal dua jam sehari.Lihat aja blognya : bangaswi.wordpress.com.

    Silahkan dimamah komen saya.


    hasan abadi kamil
    www.thenangkalandaks.wordpress.com

  1. bang divan...linknya pas maw saya share di facebook kena banned eh...kucing kurap emang tuh fb yah !!

  1. The Nakalanaks (apa pula artinya?)

    Makasih kang Hasan, untuk pujian yang membuat saya ngagoler kieu…he..he. Hm, saat ini saya malah jadi tertarik dengan dunia yang saya geluti. Saya juga ngeliat kang Hasan, menikmati pekerjaannya. Terbukti dari apa yang dituliskan di www.thenangkalandaks.wordpress.com. Begitu pula dengan saya kang. Dulu saya menjauhkan diri dengan bekerja di bawah instruksi orang atau kerja ngantoran, tapi sekarang saya ngerasa sebaliknya.

    Seandainya sy dulu kerja seperti ini, mungkin ketika membangun bisnis buku, atau bisnis apapun itu, maka saya bisa lebih professional (seandainya itu kadang bisikan setan :)). Saya mulai mencintai dunia human resources, tempat saya berkiprah. Masih berlatih berjalan sih, tapi selama nyebur disini saya ngerasa kemampuan dan knowledge (diluar tulis menulis) menjadi lebih berkembang. Saya ngerasa kemajuan itu pesat sekali. Sya liat kang Hasan juga, sepertinya sudah membuat beberapa inovasi dalam perusahaan, saya pun demikian. Ada pemberdayaan intelektual yang sulit ditakar. Ada kepuasan. Dan itu pula yang saya dapatkan.

    Entah sampai kapan saya di dunia, ini. Tapi, saya tetap punya cita-cita, seperti saya yang bilang di blog kang Hasan mengenai pensiun umur 40 itu. karna saya pengen belajar agama dan pengen mempraktikan total apa yang pernah saya bicarakan, dan yang saya pelajari.

    Begitulah… jadi memang untuk sementara saya belum tertarik untuk konsentrasi di dunia penulisan. Yah, kalau dibilang pecundang, karena tak mau bertaruh, bertarung untuk impian saya dulu, okelah… saya emang sadar tulisan saya beberapa tahun ini (sepertinya dua tiga tahun ini) produk sekilas…. Biasanya saya kalau nulis kuat sampai 4-7 halaman A4 satu spasi). Sekarang?

    Seperti Kang Hasan, yang menganggap diri part time blogger, katakanlah saya pun demikian. Stamina menulis saya nggak bisa sekuat masalalu, dan kalau diperhatikan detail, banyaknya nggak orisinil, tapi…. kehidupan emang kayak gitu. Harus ada yang dikorbankan. Saya seperti ini pun untuk keluarga saya pula.

    Lagi pula saya ngerasa banyak sekali wawasan, penambahan cara pandang setelah saya masuk ke dunia baru yang saya sukai ini.

    Saat ini tidak, tapi api keinginan itu masih ada, saya masih merasakan itu, tapi entah kapan membaranya. :) Btw thx untu masukannya yang berharga.

    Nah, sekarang saya mau mojokin kang Hasan. Saya kan dulu pengagum tulisan kang Hasan. Kenal satu tulisannya di majalah kampus ITB. Kalau gak salah waktu itu Akang nulis tentang kenapa nggak cepat lulus. Pembahasannya menarik, sampai saya waktu itu pengen ketemu penulisnya…. Nah nah, apakah menulis itu menjadi impianmu juga?

  1. Anonim says:

    kalau ngejawab pertanyaan Divan, kudu "bertapa" dulu :)
    sebenarnya apa yang saya tuliskan mengenai saya juga. Ibarat nunjuk, jari telunjuk diarahkan ke orang lain, yang empatnya kena si empunya tangan.

    Insya Alloh masih punya niatan jadi penulis, walau pun tidak komersil :)
    Saya terinspirasi sebuah novel yang berisikan tentang manajemen yang dibalut dengan konflik keluarga dan perusahaan yang mau bangkrut. Tahu siapa pengarangnya? Orang Yahudi!

    Inginnya trend saya ingin ke sana.
    Oke ya selamat bertukar karya, someday.

    Thenangkalandaks = the + nangkalandak + s
    nangkalandak = buah sirsak dalam bahasa Betawi.

  1. Anonim says:

    kok tahu kalau perusahaan itu nyetor ke yahudi?
    tolong jawab penting!!!

be responsible with your comment