Kuli dan Direct Action

Posted: Rabu, 24 Maret 2010 by Divan Semesta in
4

Salah seorang direksi perusahaan pengembangan lahan, pernah bercerita padaku mengenai keadaan yang sangat miris.

Disalah satu cluster yang dibangun oleh sebuah kontraktor, terdapat sebuah rumah yang tinggal di serah terimakan. Sayang, sebelum serah terima berlangsung lantai terlihat kopong. Keramik lantainya hilang.

Mendengar hal itu siapapun pasti mengatakan telah terjadi aksi pencurian. Tapi ada fenomena apa di balik pencurian itu?

Pada dinding rumah yang keramiknya hilang, seseorang kuli bangunan menuliskan keluh-kesahnya menggunakan arang:

“Bapak, Ibu. Saya meminta maaf karena mengambil keramik rumah ini saya jual. Saya punya anak dan istri dirumah yang belum saya kasih makan. Saya, memohon maaf dan meminta Bapak Ibu untuk mengiklaskan.”

Saya tersenyum. Memang itu yang harusnya dilakukan. Sebuah direct action telah terlaksana.

4 komentar:

  1. Anonim says:

    Milikmu adalah apa yang bisa kamu ambil! Hahaha! kidding :D

    rex

  1. Jiahahahaha.... bang cirex paraaaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhh... *sepakat sih :p*

  1. Yuni Zai says:

    Seperti cerpen Putu Wijaya di Kompas... (Lupa tanggal berapa..)

  1. Rex : Kalau kata gen si kaki ayam, milikkmu adalah milikku, milikku adalah milikku. Milikmu adalah yang bisa kamu ambil? Kalau gw ky gt, cw orang udah gw culik kali. haha. Laskar pelangi: Jiah, kena hasutan nih.haha. Ada kemungkinan Yun. Didunia emang banyak kejadian yang sama.

be responsible with your comment